SejenisSajak

Sajak Cinta

Aku ingin menjadi daun, yang bebas jatuh ke tanah tanpa merasa sakit di jantungnya. ~ @ikavuje

Siapa lebih pagi dari puisi? Tak ada. Ialah detik-detik suara jam yg membangunkanmu, terbit lebih pagi dari matahari. ~ @ikavuje

Mari saling menghitung keriput di wajah. Sambil bercerita bagaimana kita telah menua sementara cinta kian dewasa. ~ @ikavuje

Nanti, bila bulan terpejam, berpura-puralah lelap tidur, aku ingin membetulkan selimut dan mencium keningmu ~ @ikavuje

Pada hari perpisahan, kita akan tersenyum melambaikan tangan. Dada kita telah sepi dari segala kepedihan ~ @ikavuje

Suatu hari kita bergantian mencabut uban di kepala, ditemani lagu cinta yang ikut menua. Percayalah — cinta akan tetap muda ~ @ikavuje

Aku enggan membicarakan rindu, malam datang diam – lampu telah padam. ~ @ikavuje

Matamu ialah cahaya kelembutan, yang berbinar meski lampu kamar telah kita redupkan ~ @ikavuje

Masa tua kita adalah film hitam dan putih, kau dan aku yg duduk menonton pelangi di langit selepas hujan — berpelukan ~ @ikavuje

Aku persiapkan banyak sofa nyaman, di tiap sudut ruangan. Agar kau betah dan tak cepat kelelahan, mencintaiku. ~ @ikavuje

Sobekan karcis, dan koper-koper kubiarkan tergantung, aku tak akan pernah kemanapun, dari hatimu ~ @ikavuje

Sepatu tua, mondarmandir menunggu pasangannya, yang dipakai anak kecil bermain mobilmobilan. ~ @ikavuje

Kau tak akan menjadi miskin, meski menghadiahiku sajak tiap hari ~ @ikavuje

Tak apa uang belanja tak seberapa, asal kau pulang tanpa bekas lipstik di kerah kemeja ~ @ikavuje

Dan malam akan mengatupkan mulut para penyanyi, agar mendengar burungburung menyanyikan pagi; membangukan bumi ~ @ikavuje

Sudahlah tak usah sok romantis, rokok dan makanmu tidak gratis ~ @ikavuje

Tuan, gerakan tubuhmu pelan-pelan, awas pecah berjatuhan, Kaca-kaca yang kutitipkan, di dadamu ~ @ikavuje

• Cahaya mungkin runtuh dan bintang jatuh, tapi siang malam bagiku sama saja; aku masih mencintaimu dan terus begitu ~ @ikavuje

Esok pagi kau hendak memakai kemeja yang mana? Aku sedang menyetrika, sambil memandangimu yang asik membaca ~ @ikavuje

Suami bijak, taat sajak ~ @ikavuje

Diam kau, kutampar nanti rindumu itu, dengan bibirku ~ @ikavuje

Jangan tergesa menciumku, nanti kenanganmu terbangun, memeluk kesedihanmu ~ @ikavuje

Sesekali kukenakan jaket di belakang pintu, bila rindu pelukanmu ~ @ikavuje

kita adalah rindu yang merindang, pada jarak yang membentang kekang ~ @ikavuje

Seperti biasa, aku jatuh cinta padamu. Yang luar biasa, aku tak pernah jenuh, berkali-kali jatuh cinta kepadamu, seperti itu. ~ @ikavuje

Cinta ialah yang tak pernah kumengerti bagaimana ia membuat engkau dan aku bisa begitu saling mengerti ~ @ikavuje

SejenisSajak

duapuluhlima sajak

Sajakku memang jelek, tapi aku tidak mencontek. ~ @ikavuje #25

Pulanglah ke dada ibumu yang rumah, suatu saat, ketika kau lemah ~ @ikavuje #25

Kesetiaan, daun tua mengering yang bersitahan di dahan, lalu jatuh terbaring di tanah. Seperti aku, padamu ~ @ikavuje #25

Di bawah pohon kulihat kita duduk berdua. Kau sibuk membaca – sedang aku berdoa: agar buah-buah yg baik jatuh dlm hidupmu. ~ @ikavuje #25

Apa yang kubayangkan tentang masa depan ialah senyummu, yang lebih cerah dari pagi ini ~ @ikavuje #25

Cinta tanpa batas, kau-aku dan segala rindu yang menyala, pada tempat menganga yang mereka tak bisa melihatnya ~ @ikavuje #25

Cintakitalah yang akan tetap sempurna menjaga perasaan kehilangan, saat tangan kita tak saling bergenggaman ~ @ikavuje #25

Terima kasih karena telah menghabiskan masakanku yang terlalu asin, demi kamu, aku akan belajar memasak lebih rajin ~ @ikavuje #25

Suatu hari kita akan berbagi lemari, agar lengan kemejamu menggandeng pinggang gaunku — saling mengenali ~ @ikavuje #25

Nanti bila kita sah seranjang, telungkup-telentang, berpiyama atau telanjang, temani aku begadang, sayang ~ @ikavuje #25

Sebenarnya, aku selalu menunggumu menuliskanku puisi, seperti menunggu matahari agar jemuranku kering setiap hari ~ @ikavuje #25

Sambil menyetrika kemeja, entah senyum atau air mata, yang membuatnya semakin mudah dilipat, juga selalu teringat ~ @ikavuje #25

Sayang, hari ini kita makan di luar, aku pulang lebih cepat, kau tak usah ke pasar, hanya pakailah kaosmu yg ketat ~ @ikavuje #25

Mungkin suatu hari, kesedihan akan jadi temanmu satu-satunya, maka tersenyumlah kepadanya ~ @ikavuje #25

Segala gurauan itu menyenangkan, kecuali yang kau lakukan saat kau ungkapkan perasaan, kepadaku ~ @ikavuje #25

Aku sedang menghitung rindu yg kutabung selama kecemasan dan kesabaran ini, dan menyerahkan seluruhnya hanya padamu ~ @ikavuje #25

Kalau baju tak ada yang kering, kau boleh pakai dasterku, tenang, tak akan ada yang kuberi tahu ~ @ikavuje #25

Ajarkanlah kelembutan pada hatimu, kelak ia akan menemukan surga ~ @ikavuje #25

Nanti kalau aku hamil, belikan aku daster berwarna ungu dan ada pitanya, lalu cium keningku setiap kau berangkat kerja ~ @ikavuje #25

Cintaku menyala, sengaja kuletakkan pada kedua bola mata, agar kau mudah menemukannya ~ @ikavuje #25

Pakaianmu sudah kucuci, jemur dan setrika. Peluk dan ciumlah aku nanti sepulangmu bekerja ~ @ikavuje #25

Aku akan terjaga, selama kau masih betah membaca mataku yang sajak, dan kau berdebar menduga-duga apa maknanya. ~ @ikavuje #25

Ciumanku murah, merayuku yang mahal ~ @ikavuje #25

Cintaku padamu adalah lembah yang tak akan pernah menemukan dasarnya, kau akan terbenam, bila mejelajahi sendiri ~ @ikavuje #25

Cahaya mungkin runtuh dan bintang jatuh, tapi siang malam bagiku sama saja; aku masih mencintaimu dan terus begitu ~ @ikavuje #25

 

by: @Sajak_Cinta